Perompak Bersenjata Gunakan Topeng Sikat Uang 94 Juta Milik Pedagang di Perairan Inhil

Perompak Bersenjata Gunakan Topeng Sikat Uang 94 Juta Milik Pedagang di Perairan Inhil


Kamis 10 Oktober 2019 10:57:07 WIBTribratanewsriau - Empat orang pedagang babak belur dirampok di perairan Tanjung Lajau,  Kecamatan Kuindra,  Kabupaten Inhil,  Senin (7/10/19) sekitat pukul 10.30 WIB.

Perampok bersenjata tajam menggunakan topeng muka tersebut menggasak uang tunai sekitar Rp94 juta.

Selain itu, harta benda milik korban tak luput dari rampasan pelaku yang berjumlah sekitar lima orang tersebut.

Menurut cerita salah satu korban bernama David, sebelum perampokan itu ia bersama 3 orang rekannya bernama Nofri,  Adi dan Firamn berangkat dari Tembilahan menuju Pulau Mas,  Kepri menggunkan kapal.

"Kami dari Tembilahan membawa beras,  minyak dan lainnya,  nanti di sana kami beli ikan teri untuk dibawa ke Tembilahan lagi," katanya.

Tiba di Perairan Tanjung Lajau,  saat itu hujan deras mengguyur  wilayah tersebut. David yang kala itu tertidur di kamar belakang kapal tiba-tiba terbangun setelah merasakan ada benturan kapal.

"Pas saya bangun,  ada satu orang menggunakan topeng membawa parang dan kayu,  dia langsung menyuruh saya tiarap. Saya pun tiarap dan dihajar oleh orang itu," ucap David.

David menuturkan,  kapal yang ia naiki digiring menuju parit-parit kecil.  Setelah itu matanya dililit lakban dan tangannya diikat dengan tali.

"Saya tak bisa ngapa-ngapa, keluar pun tak bisa. Saya cuma bisa mendengar. Dia nanya di mana uang. Belum sempat menjawab,  saya pun langsung dipukul," lanjut David.

Setelah uang itu didapat,  perompak tersebut kembali mengambil harta benda milik korban,  seperti dompet,  HP dan lainnya.

"Sekitar 15 menit,  kami diikat dan muka ditutup,  sebelum mereka pergi menggunakan speed boat,  mesin kapal kami dirusak suapaya tak bisa hidup," sambung David.

Sebelum pergi, perampok itu sempat mengancam korban agar tidak melaporkan kejadian ini ke polisi,  'awas kalau kau melapor' ancam perompak.

"Saya jawab aja iya. Saya tak tau berapa jumlah orang itu. Setelah orang itu pergi,  untung tali yang diikat bisa dilepas, itupun  talinya besar," ujar korban dengan kepala lebam-lebam.

Para korban ini pun memperbaiki mesin pompong,  setelah itu mereka pergi ke pemukiman warga dan melaporkan kejadiannya ke Polsek Kuindra.

"Awalnya kami takut melapor,  namun karena ada keluarga mendampingi kami pun melaporkan kejadian ini,  setelah ke Polsek,  kemudian saya laporkan juga ke Polres Inhil, " ujar David.

Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Indra Lamhot Sihombing saat dikonfirmasi membenarkan ada kejadian pencurian dengan kekerasan tersebut.

"Betul,  sekarang masih dilidik dan mohon doanya, "ujar Kasat Reskrim.
Scroll to top