Jumat 11 Oktober 2019 11:05:09 WIB
Hari ini Kamis (10/10) Aksi unjukrasa yang dilakukan oleh tiga kelompok elemen yang berbeda di Riau berjalan dengan aman dan santun. Kapolda Riau memberikan apresiasi dan mengajak setiap kelompok aksi demo di Riau agar tidak melupakan tradisi dan budaya melayu yang merupakan kearifan lokal di Bumi lancang kuning.
Di temui diruang kerjanya, Kapolda Riau, Irjenpol Agung Setya Imam Effendi, mengajak setiap kelompok pengunjukrsa untuk tidak melupakan kearifan lokal budaya melayu Riau yang telah menjadi tradisi mendarah daging di Bumi Lancang Kuning. “Kita tidak boleh lupa, budaya pantun sebagai sebuah tradisi dari budaya Melayu merupakan bentuk kesusastraan yang tidak semua etnic / suku di Nusantara ini memilikinyaâ€.
Di jelaskan lebih jauh oleh Agung, bahwa keberadaan tradisi Gurindam Dua Belas, merupakan salah satu puisi Melayu lama, hasil karya sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat bernama Raja Ali Haji saat beliau masih berusia 38 tahun. “Ini adalah usia keemasan bagi seorang Sastrawan. Dan karyanya ini akhirnya menjadi bagian dari kesusastraan melayu bernilai seni tinggi yang harus kita jaga dan lestarikan sebagai kebanggaan warga kita Melayu Riau†ujarnya.
Kapolda Riau mengajak agar setiap kelompok masyarakat yang menyampaikan pendapatnya di muka umum, untuk menjaga budaya santun, tidak sungkan menggunakan pantun dalam menyampaikan pendapatnya, akan menjadi pembeda.
“Sudah selayaknya kita menggunakan sebuah budaya dengan nilai kesusastraan yang tinggi ini†ujar Agung sambil menutup pembicaraan