Ditemui wartawan Tribratanewsriau.com di saat jam berkunjung Sel tahanan Sat Narkoba Polres Bengkalis minggu tadi siang (13/10/2019) Hendra menuturkan kekalutan masa depan isteri, anak anak dan keluarganya sepeninggal dirinya yang biasanya secara normal bisa menafkahi anak anaknya sebagai buruh pendodos buah sawit. 

“Kemaren saat jam bezuk keluarga, saya ngomong dengan anak saya mas. Anak saya tanya ayah kapan pulang...?? Tenggorokan saya tercekat. Saya gak bisa jawab. Isteri saya yang mendengar juga terdiam menitikkan air mata” ujar Hendra kalut. 

Hendra menyesal telah ikut terlibat dalam barang haram yang menghancurkan masa depannya bersama isteri dan anak anaknya. Tapi Nasi telah jadi bubur. Perbuatannya harus dia pertanggung jawabkan. Anak anaknya belum mengerti apa yang kini sedang dialami ayahnya. “Saya berharap anak anak tak perlu tau apa yang kini saya hadapi” ujar Hendra sendu. 

Kini Hendra hanya berharap agar proses hukumnya cepat selesai dan Hakim berkenan memutuskan hukuman yang seringan ringannya pada dirinya. Ia berharap sekeluar dirinya dari penahanan di Lembaga Pemasyarakatan nanti ia akan bisa kembali berkumpul bersama isteri dan anak anaknya tanpa anaknya tau apa yang telah ia alami selama berada di penjara. “Nanti sekeluarnya saya dari penjara, saya ingin memulai hidup baru. Saya tak ingin anak saya tau kalau saya pernah terlibat dengan benda terlarang itu. Saya kapok telah berhubungan dengan Narkoba, uang hasil keringat yang seharusnya untuk makan anak istri, saya salah gunkan untuk barang laknat” ujarnya.

Sebelum habis jam bezuk dan berpamitan, Hendra mentitipkan pesan pada semua pembaca Tribratanewsriau.com, ia menyampaikan permintaan maaf pada semua warga: “Jauhi Narkoba. Jangan sekali kali mendekati Narkoba, membuat hidup sengsara”, ujar Hendra sambil menyalami kontributor  Tribratanewsriau.com dan berlalu masuk ke dalam ruangan selnya