![]() |
![]() |
|
Tribratanewsriau.com - Setelah sukses panen ratusan kilogram cabe, saat ini kampung tangguh binaan Polres Bengkalis mulai mengincar komuditi lain untuk kembali dikembangkan yakni berupa umbi porang.
Selain melakukan budidaya umbi porang, Polres Bengkalis juga mengelar pelatihan terkait pembudidayaan umbi porang kepada masyarakat Bengkalis.
Pelatihan digelar Polres Bengkalis dengan menghadirkan ahli umbi porang dari UD Akmal Salim Mandiri Porang dari kabupaten Siak. Pelatihan ini diikuti oleh 5 Kepala Desa di Bengkalis, perwakilan pondok pesantren yang ada di Bengkalis serta para Bhabinkamtibmas.
Kapolres AKBP Hendra Gunawan menjelaskan, pelatihan budidaya umbi porang dilaksanakan pihaknya karena potensi porang secara ekonomi cukup tinggi. Apalagi saat ini umbi porang menjadi komuditas utama diharapkan pemerintah setelah burung walet berkembang di Indonesia.
"Umbi porang ini cukup menjanjikan dalam nilai ekonominya. Untuk itu kami berharap Bengkalis ke depan bisa menjadi pusat penanam porang. Serta kampung tangguh Polres Bengkalis akan dijadikan pusat pelatihan dan pendidikan budidaya umbi porang,"ungkap Kapolres AKBP Hendra Gunawan, Senin 12 Juli 2021.
Ia berharap ilmu yang diberikan bisa digunakan masyarakat, diimplementasikan dilahan masing masing dan menjadi nilai ekonomi kedepannya. Dengan demikian dapat berperan membantu pemulihan ekonomi masyarakat Bengkalis. Dengan demikian pula, umbi porang bisa menjadi komuditi unggulan Indonesia
Sementara itu Suwarno Pimpinan UD Akmal Salim Mandiri dari Kabupaten Siak saat menjadi mentor dalam pelatihan budidaya porang mengatakan, pihaknya menilai porang sangat cocok dikembangkan di Bengkalis. Apalagi melihat kondisi tanah yang ada, di Bengkalis bisa menjadi sentra pengembangan porang di masa akan datang.
"Tadi kita sudah ajarkan beberapa teknik dalam budidaya porang, mulai dari pemilihan bibit, penanaman dilakukan di sini oleh peserta. Dengan pelatihan ini diharapkan bisa peserta kembangkan di lahan masing masing,"ujarnya.
Sejauh ini budidaya porang di Sumatera baru dilakukan di lampung dan Riau. Harapan ke depan provinsi Riau juga bisa menjadi sentra umbi porang karena nilai ekonominya cukup menjanjikan, untuk Bengkalis baru Polres Bengkalis yang melalukan pelatihan budidaya porang ini.
Lanjut nya, untuk olahan bisa menjadi berupa chip ataupun tepung. Pembuatan chip bisa secara manual dilakukan oleh petani dan dikeringkan sendiri.
"Jadi petani bisa jual umbinya secara langsung atau dibuat chip terlebih dahulu baru dijual. Untuk penjualan umbi basah saja itu perkilogramnya sekitar tujuh ribu lima ratus rupiah, sedangkan dalam bentuk chip kering atau sudah dijemur dengan matahari perkilogramnya sekitar tiga puluh delapan ribu perkilogramnya," katanya lagi.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Pertenakan (DTPHP) Bengkalis Tarmizi mengungkapkan bahwa pihak Dinas mengapresiasi apa yang dilakukan pihak Kepolisian khususnya Polres Bengkalis.
"Kita apresiasi apa yang dilakukan Kapolres Bengkalis untuk mendidik masyarakat dalam penanaman porang ini. Karena potensi prospek kedepannya cukup menjanjikan,"ujar Tarmizi
DTPHP juga melihat potensi porang yang cukup besar, mendukung perekonomian petani. Makanya ke depan rencananya pihaknya akan mensosialisasikan penanaman porang dilahan petani Bengkalis.