Ribut Dengan Ipar,
Pemuda Ini Tewas Dibacok

 Pemuda Ini Tewas Dibacok


Senin 10 Oktober 2016 11:18:46 WIB
tribratanewsriau. Yuslin Gulo tewas mengenaskan. Wajah bagian kiri robek sementara pergelangan tangan kanan dan kiri putus. Pria 27 tahun ini dibantai abang iparnya Fa.
 
Pembunuhan sadis ini dipicu niat Yuslin ingin memboyong istri dan anaknya pindah ke Pelalawan. Rupanya Fa, abang iparnya tak terima. Cekcok mulut akhirnya berujung maut.
 
Kejadiannya, Sabtu (8/10) malam. Berawal ketika Yunisa Nolo istri Yuslin mendatangi rumah Fa di Blok H 32 Perumahan Pondak III PT Aneka Inti Persada, Kampung Tualang Timur, Siak pada pukul 20.30 WIB. Maksudnya kedatangan ingin pamit pada abang kandungnya. Mereka sekeluarga ingin pindah ke Kabupaten Pelalawan. Menyusul rencana Yuslin ingin mencari pekerjaan baru.
 
Mendengar perkataan itu, Fa meminta Yunisa memanggil suaminya. Dia ingin mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya sehingga mereka berniat pindah dari situ. 
 
Tak lama, Yuslin datang ke rumah abang iparnya yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya. Cerita punya cerita, Fa lalu menyarankan adik iparnya agar berangkat sendirian saja.
 
"Kalau mau keluar silakan kamu keluar, tapi anak istrimu tinggal di sini," tegas Fa kepada Yuslin sebagaimana diceritakan Kapolres Siak AKBP Restika P Nainggolan SIK, melalui Paur Subag Humas Brigadir Dede Prayoga, Ahad (9/10).
 
Saran abang iparnya tak dapat diterima Yuslin. Maunya dia, anak dan istrinya ikut serta. Yuslin berprinsip, anak istrinya adalah hak dan tanggung jawabnya. 
 
Beda prinsip ini berujung perang mulut. Apalagi Masing-masing tetap dengan pendiriannya. Sementara Yunisa sebenarnya lebih cenderung mengikuti suaminya.
 
Kendati sudah diberi pengertian, Fa tak bergeming. Inginnya dia, adik kandung dan keponakannya tetap bersamanya.
 
Di tengah adu mulut, Yuslin tiba-tiba beranjak pulang ke rumahnya. Lalu dia kembali ke rumah abang iparnya, tapi sudah dalam kondisi menenteng parang.
 
Tak mau ketinggalan, Fa pun mengambil parang dari dapur. Adu parang pun tak terhindarkan. Fa mengayun parang. Malangnya, bacokannya itu mengenai Yunisa yang berniat menengahi.
 
Melihat adiknya terluka, Fa makin kalap. Menurutnya, Yuslin yang menjadi penyebab adik perempuannya terkena bacokan. Dengan emosi memuncak, pria 28 tahun itu membacok Yuslin. 
 
Parang yang biasanya digunakan bekerja di kebun, kini mendarat di bagian wajah adik iparnya. Tidak itu saja, sabetannya yang membabi buta diliputi emosi juga menyasar bagian tubuh Yuslin yang lain. 
 
Bahkan, tangan Yuslin putus lantaran terkena sabetan parang Fa. Tak kuasa menahan amukan sang abang ipar, Yuslin akhirnya terkapar bersimbah darah dan meregang nyawa seketika di di lokasi kejadian.
 
Kepolisian Sektor Tualang yang menerima laporan masyarakat terkait kejadian tersebut, langsung meluncur ke tempat kejadian perkara.
 
"Saat polisi tiba di lokasi, Fa sudah kabur. Sedang dilakukan pengejaran. Sementara jasad korban dititipkan sementara di Puskesmas Perawang guna proses visum dan menunggu datangnya pihak keluarga," terang Dede. (eda)

Scroll to top