 |
 |
|
|
|
|
|
|
tribratanews.riau.polri.go.id - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti terus meluas.
Meski sudah dilakukan pendinginan selama sepuluh hari, api kembali muncul pada hari ke sebelas dan menjalar ke area yang lebih luas.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqqi, menyampaikan bahwa proses pemadaman masih berlangsung hingga saat ini.
Petugas gabungan dari Polri, TNI, BPBD, Masyarakat Peduli Api (MPA), hingga karyawan perusahaan swasta, terus berjibaku di lokasi.
"Kendala utama saat ini adalah sumber air yang terbatas. Meski kita sudah membuat belasan embung, namun api masih sulit dipadamkan sepenuhnya," jelasnya.
AKBP Aldi berharap hujan segera turun untuk membantu upaya pemadaman.
“Hujan adalah kunci utama. Kita terus berdoa agar Meranti segera diguyur hujan,” harapnya.
Secara terpisah, Kapolsek Tebingtinggi Barat, Iptu Iskandar Nopianto, menyebut bahwa sekitar 50 hektare lahan terbakar.
Area terdampak meliputi semak belukar dan vegetasi hutan.
Peralatan pemadaman yang digunakan antara lain 1 unit excavator, 10 unit mesin air Ministerek, 1 mesin robin, 1 mesin besar Tohatsu, 1 mesin 9 hp, dan 100 roll selang.
“Kami terus berada di lokasi untuk mengatasi api agar tidak meluas. Proses pemadaman dan pendinginan terus kami lakukan secara intensif,” kata Iptu Iskandar.
Hingga kini, penyelidikan terhadap pihak yang diduga menyebabkan kebakaran di Tanjung Peranap masih berlangsung.
