![]() |
![]() |
|
Tbnewsriau - Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa masyarakat merasakan peningkatan signifikan terhadap kualitas beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), pasca terungkapnya kasus pengoplosan beras oleh Polda Riau.
Hal ini disampaikan Agung usai melakukan peninjauan langsung ke sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru, termasuk Pasar Palapa.
Dalam kunjungannya, ia menerima berbagai masukan dari masyarakat, terutama soal kualitas beras SPHP yang kini dinilai jauh lebih baik.
Direktorat Reskrimsus Polda Riau baru-baru ini membongkar distributor beras oplosan di Jalan Sail, Kota Pekanbaru. Polda Riau memastikan seluruh beras oplosan produksi tersangka RG (34) sudah ditarik dari pasaran.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengatakan pengungkapan beras oplosan ini merupakan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindaklanjuti kejahatan yang merugikan konsumen, sekaligus menjadi bukti komitmen Polda Riau dalam menindak pelaku tindak pidana kejahatan pangan.
Menurutnya, tindakan ini mencederai niat baik pemerintah dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, yang bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapat akses terhadap beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Presiden sendiri sudah menegaskan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional karena seluruh ekosistem produksinya didukung oleh uang rakyat, mulai dari pupuk, BBM, irigasi, hingga subsidi. Ketika pelaku serakah justru merusaknya untuk keuntungan pribadi, itulah yang disebut Presiden sebagai 'serakahnomics'. Terimakasih POLRI.