Jumat 02 Juni 2017 11:57:12 WIB
tribratanewsriau.com. Namanya Ardi Yoshua Napitupulu. Umurnya saat ini 27 tahun. Perjalanan hidupnya lelaki bermarga ini tergolong keras dan pahit. Berasal dari keluarga Kristen yang taat tapi perjalanan hidupnya membawa Yosi, demikian ia biasa dipanggil, menjadi seorang Ateis.
Sebagaimana diceritakan oleh Yosi pada awak tribratanewsriau.com pagi ini (02/06) Yosi terlahir dari keluarga Brokenhome. Ia tinggal di sebuah lokasi di Jakarta Timur bersama abang kanndungnya. Namun sekalipun serumah ia jarang ketemu dengan abangnya itu. “Abang saya sibuk kerja sementara saya pengangguran pak. Dan tidak ada tempat saya untuk berkomunikasi†ujar Yosi memulai pembicaraan. Akhirnya karena hidupnya tak menentu ia menempuh jalan sendiri. Selesai masuk jam perkuliahan ia narik ojek Online untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sampai kuliahnya selesai, ia masuk dalam pergaulan ala anak muda Jakarta. Sering kumpul kumpul dengan sesama genk dan bergaul dengan berbagai lapisan orang yang berbeda. Ada temannya yang merupakan Islam garis keras, juga ada temannya yang Ateis.
Saat kumpul kumpul sering ia dengar kedua pihak yang berbeda ini berseteru dan berdebat soal Tuhan. Apa yang ia dengar dari kedua pihak temannya yang berbeda pemahaman namun sama sama satu genk ini sangat menarik perhatiannya. Kedua pihak ini sering sekali kalau sudah kumpul kumpul berdebat soal keyakinan. Teman yang Islam bicara keyakinannya dan teman yang Ateis bicara simple soal keyakinan yang cuma teory tanpa pernah ada realitanya. Dalam pandangan Yosi, teman yang Islam garis keras tampak tidak masuk akal penalarannya sedang yang Ateis tampak lebih membumi. Karena itulah ia lebih sepaham pada temannya yang Ateis ini. Sekitar dua tahun lamanya ia berada dalam posisi Ateis. Selama itu pula ia bertemu banyak cerita yang makin membuat ia makin tidak percaya pada Agama dan Tuhan. Beberapa teman ia saksikan sendiri yang pindah agama karena pertimbangan akan menikahi pacarnya, baik yang pindah dari Islam ke Kristen atau dari Kristen ke Islam, di lihatnya malah kalo sedang ribut malah mengungkit ungkit soal agama. Kepindahan teman temannya ini soal keyakinan tampak hanya karena “ingin menikahâ€. Hal ini makin membuat dia makin tak percaya agama. Yosi makin sinis pada agama manapun. Yosi sendiri yang juga punya pacar seorang Muslimah, makin tidak nyaman kalo pindah agama hanya karena ingin menikah.
Dalam perjalanan hidupnya, karena terlilit hutang ia akhirnya menempuh jalan miring sebagai perantara barang haram berupa Narkoba. Seorang Bandar Shabu memberi ia tugas untuk membawa narkoba dari Pekanbaru ke Jakarta. Setelah sampai Jakarta ia dijanjikan mendapatkan honor. Namun rupanya nasib hidup berkata lain, di Pekanbaru ia tertangkap aparat Kepolisian karena membawa ribuan butir Pil Ektasi dan satu kilogram Shabu. Di dalam sel tahanan inilah perenungan dirinya akan jalan hidup kembali naik ke permukaan sehingga dalam perenungan diri tersebut dan ditambah dengan berkonsultasi dengan sesama rekan di Sel tahanan ia mantap untuk menerima Islam sebagai agama barunya.
Ketika ditanya soal pacarnya di Jakarta yang juga seorang Muslimah, Yosi mengatakan bahwa ia tak lagi pernah berkomunikasi dengannya karena ia ingin bener bener memulai hidupnya yang telah baru kembali setelah selesai menjalani hukumannya. “Saya tak memikirkan untuk berumah tangga dulu pak. Biarlah saya jalani dulu kehidupan saya di dalam penjara untuk menebus kesalahan kesalahan saya terlebih dahulu†ujar Yosi.
Dalam kesempatan terpisah ketika dimintai keterangan mengenai tahanan Narkoba ini Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, SIK,MM membenarkan tentang prosesi Muallaf seorang tahanan Narkoba Polda Riau. "Yang bersangkutan pagi ini kita bawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani khitan sebagai salah satu Sunnah Rasul" ujar Guntur sambil menutup pembicaraan. (AA)