Diduga Dendam, Pria ini lakukan Lemparan Bom Molotov

Diduga Dendam, Pria ini lakukan Lemparan Bom Molotov


Sabtu 31 Maret 2018 17:41:29 WIB
Tribratanewsriau.com Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Pekanbaru mengungkap teror molotov yang terjadi di sebuah kios ponsel di ibu kota Provinsi Riau tersebut dengan menangkap seorang tersangka.

"Motif dendam menjadi alasan tersangka melakukan pelemparan molotov tersebut," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi di Pekanbaru, Jumat (30/3/2018).

Sebagaimana diberitakan oleh kantor berita Okezone.com bahwa aksi pelemparan molotov yang terjadi Selasa, 27 Maret 2018, ini menarik perhatian publik. Pasalnya, aksi itu dilakukan saat masyarakat tengah beraktivitas.

Pasca-kejadian, Edy menjelaskan pihaknya langsung melakukan kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pemilik kios ponsel berinisial HW juga diperiksa untuk mengumpulkan keterangan.

Selain itu, polisi juga memanfaatkan sejumlah kamera pengintai atau CCTV yang terpasang di sekitar TKP, tepatnya di Jalan Durian, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.

Dari serangkaian penyelidikan tersebut, ia menuturkan, tim Reskrim yang dipimpin Ipda Rachmat Wibowo mulai menemukan titi terang. Identitas pelaku mengerucut ke seseorang berinisial AS alias Dika, pria berusia 35 tahun.

Sekitar pukul 16.00 WIB sore hari ini, dia mengatakan Tim Buser langsung meringkus tersangka di tempat kerjanya di Jalan Melati, Kota Pekanbaru.

"Saat ditangkap, dia mengakui perbuatannya telah melakukan pelemparan molotov tersebut," ujarnya.

Polisi turut menyita sejumlah barang bukti dari penangkapan tersebut, diantaranya sepeda motor, sebuah botol berisi premium, tas laptop yang diakui tersangka menyimpan bom tersebut serta satu unit helm.

"Saat ini tersangka telah dibawa ke Polresta Pekanbaru untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.

Aksi pelemparan molotov menjadi perhatian publik dan mengundang reaksi sejumlah pihak. Hal itu dikarenakan teror molotov sudah kerap terjadi di Kota Pekanbaru. Akhir 2017 silam, aksi teror molotov juga sempat terjadi di sejumlah kediaman legislator dan tokoh masyarakat di Bumi Lancang Kuning tersebut.

Untuk beberapa aksi sebelumnya, polisi hingga kini masih belum berhasil mengungkap pelaku dan motifnya.

Scroll to top