Rabu 14 November 2018 13:29:53 WIB
TBnewsriau- Dir Narkoba Polda Riau Dialog Interaktif RRI Pekanbaru bertema Generasi Bebas Narkoba Nasionalisme OK bertempat di Gedung Serbaguna RRI Pekanbaru (14/11/2018).
Adapun Narasumber yang hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Ir.H.Noviwaldy Jusman, Dir Narkoba Polda Riau
Kombes Pol.Drs.Hariono, Kasi Pencegahan BNN Prov.Riau
Ibu.Dina Fitriana Lubis.S,os dan Ketua Karang Taruna Kota Pekanbaru Ibu Yati Hartati.
Kemudian Audience yang hadir dari BEM Univiversitas Islam Riau, BEM UNRI, SMU Negeri 1 Pekanbaru, SMU Negeri 7 Pekanbaru dab Anggota Karang Taruna Kota Pekanbaru
Generasi muda yang bebas dari Narkoba itu merupakan modal utama untuk membangun bangsa.
Apabila generasi muda yang ada di suatu daerah sudah diserang dengan bahaya narkoba, maka sudah bisa dipastikan, generasi emas yang diandalkan untuk mengisi pembangunan akan sangat sulit didapatkan.
Makanya memberantas narkoba tidak hanya merupakan tugas aparat, tapi merupakan tugas kita semua agar penyalahgunaan narkoba tidak terjadi di negera yang kita cintai ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, penyebaran narkoba semakin lama semakin beragam. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang pesat membuat informasi mudah didapatkan termasuk tentang narkoba. Dampak dari pesatnya teknologi ini, salah satunya adalah mudahnya untuk mengakses informasi dengan cepat dan tanpa disaring terlebih dahulu. Ketika mendapat informasi dari internet atau televisi tentang narkoba, naluri seorang anak atau remaja yang selalu ingin tahu dan mencoba hal baru muncul dapat menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba.
“Anak-anak muda itu harusnya melakukan apa saja, hal-hal yang baik untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Setiap anak muda sebenarnya bisa melakukan kegiatan positif sesuai dengan porsinya sendiri dan sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Karena setiap orang dilahirkan dengan kelebihan dan keunikannya masing-masing dan itu adalah sumber manfaat kebaikan yang bisa disebarkan kepada semua orang.†Ir.H.Noviwaldy Jusman
Provinsi Riau termasuk salah satu daerah terbesar dalam peredaran narkoba. Untuk peredaran narkoba jenis sabu Prov. Riau menduduki peringkat ketiga untuk seluruh indonesia dalam pengungkapan kasus narkoba.
“Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang memegang tongkat estafet perjuangan pahlawan-pahlawan terdahulu.
Oleh karena itu, para generasi muda harus mempersiapkan diri sejak dini karena mereka akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dan masa depan bangsa berada di tangan mereka. Pada zaman modern seperti sekarang, banyak tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh generasi muda salah satunya adalah narkoba. Narkoba merupakan ancaman besar bagi generasi muda. Hal ini disebabkan karena narkoba dapat mempengaruhi psikologi dan fisik serta dapat merusak moral seseorang. Korban dari narkoba kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa. Bagaimana jadinya masa depan bangsa jika generasi penerusnya terjerumus ke dalam lembah hitam narkoba†Ujar Kombes Pol.Drs.Hariono.
Berdasarkan data BNN, lebih kurang 35 jenis narkoba digunakan di Indonesia. Jenis-jenis narkoba yang dikenal oleh masyarakat yaitu opium, ganja, amfetamin (shabu, ekstasi), dan kokain. Narkoba sudah merambah ke anak -anak dalam bentuk yang tidak asing oleh masyarakat seperti permen, kue, minuman.
Dalam pelaksanaan upaya pencegahan yang dilakukan oleh BNNP Riau,media penyiaran radio dinilai cukup strategis dalam menyebarluaskan informasi. BNNP Riau ingin mengajak semua pihak, termasuk Kelompok Masyarakat untuk berperan dalam upaya P4GN melalui dialog interaktif di Radio.
Saat ini, kampanye anti penyalahgunaan narkoba tidak hanya bisa dilakukan dengan media konvensional, tetapi juga bisa menggunakan media informasi berbasis online. Beberapa bulan belakangan ini, BNNP Riau melirik bahwa media sosial dan website menjadi salah satu bentuk kampanye anti narkoba yang cukup efektif. Beberapa kanal media online yang dimiliki BNNP Riau antara lain: instagram, twitter, facebook, youtube, website instansi, dan facebook.
BNNP Riau juga mengajak para pendengar untuk turut serta mengkampanyekan seruan anti narkoba juga di media sosial pribadi, baik dengan mengunggah konten hasil karya sendiri yang disertai dengan caption menarik dan hashtag.
Upaya pencegahan dari penyalahgunaan narkoba dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah terjerumusnya anak dalam narkoba. Orang tua harus menanamkan ajaran-ajaran agama dan moral kepada anak sejak dini dan selalu memberi perhatian yang cukup. Anak-anak harus pandai dalam memilih siapa saja yang menjadi temannya. Di lingkungan sekolah, semua pendidik memberikan edukasi dan pemahaman tentang kepada siswa. Di lingkungan masyarakat, mengadakan kegiatan pembinaan anti narkoba seperti kampanye, penyuluhan, dan lain-lain. Media massa juga dapat berperan dalam pencegahan dari penyalahgunaan narkoba dengan membuat iklan masyarakat tentang bahaya narkoba bekerjasama dengan pemerintah.
Karang taruna bukan saja sebagai pelopor anti narkoba, juga harus dapat memberikan contoh nyata bagaimana berperilaku dalam pergaulan yang sehat bebas dari narkoba. Sehingga masyarakat dapat melihat pentingnya peran karang taruna, bukan hanya sebagai alat kelengkapan pemerintah kelurahan.
Pengguna Narkoba bukanlah sesuatu perilaku yang aib layaknya pencurian, perampokan maupun pemerkosaan. Karena bisa saja pengguna narkoba adalah korban, namun hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan misalkan alasan ekonomi atau keretakan rumah tangga, atau sering kita dengar akibat kurangnya perhatian orang tua alias anak broken home. Memang bukan aib tetapi apabila tidak dihentikan maka Polisi akan dapat menjerat dengan hukum baik itu pengguna maupun pengedar narkoba. Oleh sebab itu, dengan sosialisasi ini sekurang-kurangnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat desa dimanapun ia tinggal sebagai generasi muda anti narkoba.
“Kita ketahui bahwa narkoba merupakan musuh bangsa yang dalam peredarannya menyasar generasi muda, yang notabene adalah aset bangsa yang wajib dilindungi dari bahaya narkoba†Ujar Ibu Yati Hartati.
Kegiatan selesai sekira pukul 10.30 wib, selama kegiatan berlangsung situasi aman terkendali.