“Dengan talk show, para penyuluh Polres Pelalawan dan BNNK dapat berdialog langsung dengan masyarakat (para pendengar), di antaranya dengan melakukan komunikasi tanya jawab melalui telepon,” ujar Kasat Narkoba Polres Pelalawan AKP Edi Yasman kepada Tribratanews Pelalawan , Selasa (12/4/2016).

Menurutnya, kegaiatan itu dinilai efektif untuk menarik perhatian para pendengar, sekaligus untuk mengetahui respon masyarakat terhadap program kerja sama polres Pelalawan dengan BNN kabupaten Pelalawan, sebab ada kontak langsung dengan masyarakat.

Acara talk show dipancar luaskan Radio Pemda Pelalawan FM di frekuensi 96.90 FM, dilaksanakan 2 kali sebulan pada minggu ke dua dan minggu ke empat, banyak ditanggapi masyarakat. Buktinya banyak yang menanggapi dan bertanya.

Jadi, tambah Kasat Narkoba, selain bisa bertanya langsung, masyarakat juga jadi faham tentang apa itu narkoba, apa bahayanya bagi kesehatan dan ekonomi serta apa pula efeknya dari segi sosial dan hukum. Intinya, masyarakat faham dengan bahaya narkoba, sehingga tidak mau untuk memakai atau memperjual- belikannya. Selain itu, bagi yang sudah terlanjur memakai dan memperjual- belikan narkoba agar berhenti dan bertobat.

Bagi para pecandu agar segera menjalani terapy dan rehabilitasi, sebab kalau tidak direhabilitasi ya percuma saja. Melaporkan diri karena kesadaran sendiri tidak akan ditangkap, namun jika ditangkap aparat penegak hukum pasti akan dijebloskan ke penjara.

Sementara itu,Kepala BNN Kabupaten Pelalawan AKBP Drs.Andi Salamon, M.Hum mengatakan,menyoroti perlunya sosialisasi narkoba sebagai upaya tindak pencegahan,masalah jaringan narkoba yang sangat berpengaruh terhadap peredaraan narkoba di Indonesia.untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba 2015.Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memutus mata rantai peredaraan narkoba di Indonesia perlu kerja keras bagi aparat penegak hukum dan dukungan moral dari semua lapisan masyarakat,guna menciptakan Pelalawan bebas narkoba,terang AKBP Drs. Andi Salamon, M.Hum