Kapolda Riau Bersama Forkopimda Dan Rektor Se-Kota Pekanbaru Duduk Bersama Dalam Coffee Morning

Kapolda Riau Bersama Forkopimda Dan Rektor Se-Kota Pekanbaru Duduk Bersama Dalam Coffee Morning


Rabu 25 September 2019 18:07:32 WIBTribratanewsriau.com – Kapolda Riau Irjen Polisi Drs. Widodo Eko Prihastopo MM bersama Forkopimda Riau dan Rektor Universitas se-Kota Pekanbaru duduk bersama dalam kegiatan rutin Coffee Morning yang rutin dilaksanakan sekali sebulan.

Kegiatan coffee morning yang dilaksanakan di Ballroom salah satu hotel di pekanbaru membahas isu - isu ter-update yang terjadi di Prov. Riau, seperti permasalahan Karhutla di Prov. Riau serta situasi Kamtibmas diwilayah Prov. Riau dan isu - isu menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI.

Kegiatan yang berlangsung, Rabu (25/9/2019) pagi tadi di hadiri oleh Wakil Gubernur Riau, Danrem 031/Wirabima, Danlanud Roesmin Nurjadin, Kajari Provinsi Riau, Kemenag Provinsi Riau, Kepala BNN Provinsi Riau, Brigjen Pol Untung Subagyo, Kabinda Riau, Wakapolda Riau, Danlanal Dumai, para Rektor Kota Pekanbaru, para Wakil Rektor Kota Pekanbaru, para Pejabat Utama Polda Riau dan tampak hadir juga Kapolresta Pekanbaru.

Kapolda Riau menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah acara rutin yang dilaksanakan oleh Polda Riau setiap bulannya, namun terkadang melihat situasi padatnya kegiatan yang dilaksanakan.

“Dalam hal ini nantinya satu - persatu, dipersilahkan untuk kita menyampaikan isu - isu ter update yang terjadi di Prov. Riau, seperti permasalahan Karhutla di Prov. Riau serta situasi Kamtibmas diwilayah Prov. Riau dan isu - isu menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI dan mari kita diskusi secara aktif memberikan masukan, semoga acara kita ini dapat bermanfaat untuk Prov. Riau”, ucap Kapolda Riau membuka acara coffee morning tersebut.

Danrem 031/WB Brigjen TNI Mohammad Fadjar menyampaikan terkait kejadian Kebakaran hutan dan lahan banyak disebabkan oleh masyarakat kita sendiri dan Isu Karhutla akan melemahkan ketahanan daerah, karena kalau terjadi secara terus menerus akan menjadi isu Nasional bahkan Internasional.

Dilanjutkan Fadjar, Isu yang sudah jauh mendunia akan menarik dewan keamanan PBB nantinya akan bisa menurunkan pasukan ke semua negara dan membantu masyarakat setempat atas dasar HAM. Dunia ini tidak lagi bicara penjajahan dengan mendatangkan pasukan ke daerah sasaran, namun hal ini bisa saja terjadi, semua dimulai dari isu yang memecah belah bangsa.

Untuk isu karhutla, kami masih melihat banyaknya pelaku dari masyarakat yang masih kurang edukasi. Untuk isu ketahanan daerah kita semua harus kompak, baik dari aparat maupun pihak akademisi, kita harus memberikan edukasi ke masyarakat tentang tata cara kelola daerah yang lebih baik dan juga minta peran mahasiswa membuat tulisan yang berisikan edukasi yang nantinya bisa disebarkan ke masyarakat.

Dalam diskusi tersebut, Rektor UNRI Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi DEA juga menyampaikan Isu yang mengemuka belakangan ini adalah Karhutla, ini adalah suatu fenomona yang diakibatkan juga oleh iklim yang luar biasa, musim kemarau yang begitu panjang. Kondisi iklim ini menyebabkan kekeringan akan memicu terjadinya kekeringan dilahan gambut.

Selain itu beliau juga menyampaikan, pemanfaatan lahan yang tidak memperhatikan kaedah - kaedah lingkungan yang baik, salah satu penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang dampaknya kita rasakan secara bersama.

Berbagai upaya yang dilaksanakan mulai dari pencegahan penanggulangan serta adanya rehabilitasi dampak Karhutla, UNRI selama ini banyak bergerak di bidang pencegahan termasuk menciptakan konsep, tulisan serta penyampaian pengetahuan kepada masyarakat dalam pencegahan Karhutla.

“Upaya pencegahan, penanggulangan sangat perlu terus kita sampaikan kepada masyarakat, sehingga dampak besar yang ditimbulkan Karhutla bisa di ketahui masyarakat. Negara tetangga sudah protes terhadap kita, dan ini akan menjadi catatan bagi kita semua, kami dari UNRI telah membentuk tim Satgas Karhutla, dan nantinya akan membentuk tim yang bisa bersama sama turun kelapangan dalam penanggulangan Karhutla”. Tegas Rektor.

Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Edi Natar Nasution menyambut baik Kegiatan Coffee Morning yang digagas oleh Kapolda Riau sangat bagus, dan mudah - mudahan kegiatan ini bisa kita laksanakan secara rutin.

Banyak sekali koreksi di luar yang mengatakan kita kurang tanggap dan lambat terhadap Karhutla, itu tidak lah benar, kita semua sangat serius dalam memberikan perhatian dan penanganan yang tinggi terkait permasalahan ini.

Jika setiap penanganan ada kekurangan, tentu ini kita tidak akan tutup mata, kita akan perbaiki, untuk diketahui, pasukan yang saat ini tersebar di lokasi lokasi karhutla lebih dari 6000 orang, diikuti oleh Satgas Udara sebanyak 5 pesawat Water Bombing, 2 pesawat untuk merakayasa hujan.

Alhamdulillah hasil kerja satgas udara dalam rekayasa hujan, membuahkan hasil, dalam beberapa hari ini kita semua sudah merasakan turunnya hujan.

Menurut BMKG, kondisi asap akibat Karhutla yang terjadi di Jambi dan Sumsel terbawa angin hingga ke Riau, sehingga asap di Riau juga berasal dari kiriman Karhutla di Provinsi lain.

Perlunya kita bangun komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat guna mengetahui proses penanganan Karhutla. Hampir setiap hari saya menghadapi demo baik dari mahasiswa, maupun elemen masyarakat lainnya, keinginan mereka untuk penanganan Karhutla sangat kita apresiasi, penjelasan yang saya sampaikan dapat mereka terima, dan bahkan ada yang mau ikut serta dalam penanganan Karhutla. Papar Wagub.

Lanjutnya, Pemerintah tidak akan berhenti dalam penanganan Karhutla, hari ini Kapolda sudah melakukan police line diseluruh lokasi Karhutla, tujuannya adalah, jika lokasi yang dibakar itu tujuannya untuk menanam tumbuhan kembali, maka pada saat ada orang yang kemudian menanam lokasi Karhutla, maka penanam itulah yang di duga terlibat dalam pembakaran hutan dan lahan.
Scroll to top