Senin 13 April 2020 11:50:47 WIB
Tribratanewsriau.com - Seorang anak petani karet dari suku Akit di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau lulus menjadi anggota Polri. Dia adalah M. Suryadi (19) warga Jalan Utama, RT002/RW003, Dusun II Sukajadi, Desa Tenan, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Buah hati dari pasangan Moh. Ngadnan (45) dan Siti Jumiah (44) yang lulus dalam tes penerimaan bintara Polri tahun anggaran 2019 dari Polda Riau merupakan casis asal pengiriman dari Polres Kepulauan Meranti ke Polda Riau.
M. Suryadi merupakan satu-satunya anak pedalaman asli atau suku Akit di Riau yang lulus menjadi anggota Polri. Meski orangtuanya bekerja sebagai petani karet, namun tidak menyurutkan semangatnya untuk menjadi seorang anak kebanggaan orangtuanya.
Dengan tekat dan kegigihannya, anak kedua dari empat bersaudara itu berhasil lulus saat mengikuti tes pertamakalinya. Namun tidak hanya dengan semangat saja, kegigihan dalam menyiapkan fisik menjadi keutamaan bagi Suryadi untuk bisa berhasil meraih kesuksesannya saat mengikuti tes.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di SD 11 Tenan, SMPN 3 Maini, dan SMKN 1 Tebingtinggi itu menyiapkan fisik dengan matang, apalagi ia juga merupakan seorang pemain sepakbola yang dibina oleh Wira Hardani (pelatih terkenal di Meranti)
Suryadi merupakan peringkat ke 27 saat penilaian rangking dari 203 orang peserta, tentu kebanggaan ini tidak hanya dirasakan oleh kedua orangtua maupun keluarganya tetapi juga menjadi kebanggaan bagi suku Akit di Kepulauan Meranti pada umumnya.
Diakui Suryadi saat dirinya mengikuti tes anggota Polri di Polda Riau, berbagai rintangan ditemui apalagi ia bukan tergolong dari keluarga yang senang. Meski tergolong keluarga yang hidup dalam kecukupan dan sederhana tidak menyurutkan semangat Suryadi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
"Saya punya tekad orang lain bisa kenapa kita tidak. Kalau soal rintangan saat mengikuti tes lumayan juga, tapi saya jadikan itu tantangan agar tetap semangat dan membuahkan hasil," ujar Suryadi saat berbincang-bincang dengan GoRiau.com beberapa waktu lalu.
Suryadi juga menjelaskan saat mengikuti tes dirinya sempat ditanya mulai dari asal dan tempat tinggal, orangtua dan pekerjaan serta beberapa pertanyaan lain lagi oleh pembimbingnya. Dengan jujurnya Suryadi pun menceritakan bagaimana perjalanan kehidupan sehari-hari orangtuanya.
"Pembimbing saya juga memberikan support dan semangat setelah saya menceritakan siapa diri saya. Mereka juga sempat mengatakan bahwa sangat jarang sekali untuk bertemu dengan anak suku Akit yang mengikuti tes anggota Polri, mungkin sama sekali belum ditemukannya. Ia juga meminta saya untuk mengikuti tes tersebut dengan sungguh-sungguh," jelasnya.
Mendapat ungkapan tersebut, Suryadi pun semakin bersemangat untuk menghadapi setiap rintangan yang bakal menghadangnya. Berkat kegigihannya bisa berhasil melewati setiap rintangan hingga lulus menjadi anggota Polri.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur dengan kelulusan ini, semoga dengan amanah yang diberikan kepada saya sebagai anggota Polri bisa saya jalankan sebagaimana mestinya, untuk itu mohon doa dan dukungannya," ungkap Suryadi yang saat ini di tempatkan di Brimob Polda Riau.
Sementara itu orangtua Suryadi, M Ngadnan mengucapkan terimakasihnya kepada pihak Polda Riau dan KSPN serta pihak-pihak terkait yang bersusah payah telah membina putranya itu.
"Saya selaku orangtua M. Suryadi sangat bangga atas kelulusan anak saya tahun 2019 sebagai anggota Polri. Penerimaan Polri tahun ini bersih, transparan tanpa ada pungutan biaya apapun," tutur laki-laki yang biasa dikenal Denan itu.
Selanjutnya, Denan berharap dengan lulus anaknya menjadi anggota Polri semoga dapat menjalankan amanah dengan sebaik mungkin, tidak hanya menjadi kebanggaan orangtua tetapi juga menjadi kebanggan semua orang.
"Harapan dari orangtua semoga menjadi anak yang berbakti kepada orangtua dan dapat mengabdi kepada bangsa dan negara," harapnya.
Dijelaskan Denan, memang saat ini keluarganya mulai dari almarhum ayahnya telah memeluk agama islam namun suku tidak bisa dihilangkan.
"Suku Akit kita berasal dari ayah, meski sudah memeluk agama islam namun suku tetap tidak bisa dihilangkan," pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi melantik 203 Bintara Polri lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau. Pelantikan dilakukan saat upacara penutupan pendidikan, pelantikan serta pengambilan sumpah pendidikan pembentukan Bintara Polri Tahun Anggaran 2019-2020, di SPN Polda Riau, Senin (2/3/2020) lalu.
Disaat bersamaan sekaligus ditempatkan 152 bintara yang ditempatkan di Polda Riau dan yang lain ditempatkan di Mabes Polri, Brimob, Samapta atau Sabhara, ada juga di Densus, Yanma, kemudian ada juga di Litbang Polri.
Agung berharap, ratusan bintara yang dilantik tersebut dapat menjalankan tugas sebagai anggota Polri dengan baik, dan bisa berkarir di Mabes Polri maupun di Polda Riau. ***