Selasa 09 Juni 2020 07:10:56 WIB
tribratanewsriau.com. Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI M Syech Ismed, sempat menahan tangis ketika berada di podium untuk memberikan kata elu–eluan di milad ke–50 Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Sebagaimana diberitakan oleh kantor berita tribunpekanbaru com bahwa Danrem tak melanjutkan ucapannya, terdiam sejenak menahan tangis, suasana menjadi hening dan terlihat Datuk Syahril menundukan kepala "Jika orang tua saya, Ismet Abdullah, saat ini melihat saya berdiri di sini," ujarnya menahan haru. Kalimat itupun tak mampu ia lanjutkan
"Mari bersama kita menjaga Riau dan kami harapan LAMR tetap berperan dalam situasi apa saja. Saya juga mohon tunjuk ajarnya, mohon pertuahnya dalam bertugas," kata Danrem Syech menutup sambutannya yang tak sampai 5 menit.
Memang terasa berbeda namun makna dari nawaitu doa bersama terkait milad ke–50 Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Balai Adat Jalan Diponogoro, Sabtu (6/6/2020), berjalan khimat dan mantap sesuai protokol kesehatan.
Doa bersama di Balai Adat dihadiri Wakil Gubernur Riau Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Nasution, Danrem 031/Wirabima, Brigjen TNI M Syech Ismed, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Efendi.
Sedangkan Gubernur Riau Datuk Seri Setia Amanah Drs H Syamsuar M.Si, menghadiri helat ini dari kediamannya. Begitu juga pengurus LAMR kabupaten/kota di Riau menghadiri doa bersama ini dari daerah mereka masing–masing.
Keberadaan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) sangat berperan dalam tatanan kehidupan di masyarakat Melayu Riau. LAMR menjadi motivator dan menjadi payung kebudayaan.
Hal ini dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Seri Syahril Abu Bakar dalam kata elu–eluannya pada helat doa secara virtual setengah abad LAMR, Sabtu (6/6/2020) di Balai Adat.
"Hari ini adalah hari bersejarah bagi LAMR, karena para tokoh Melayu Riau bertekat untuk mengayumi semua puak yang ada di Riau ini, dan bersepakat mendirikan Lembaga Adat Melayu Riau," kata Datuk Syahril.
Para tokoh Melayu, sambung Datuk Syahril, ketika itu bersepakat, berpepat, untuk mendiri LAMR dan dalam perjalanannya LAMR menjadi payung dalam pembangunan kebudayaan di negeri ini.
LAMR, harapan Datuk Syahril, tidak hanya mengenai hal berpantun, bersyair, dan berseloka, tapi juga menjadi motivator dan menjadi suluh, menjadi bulan dikala malam, menjadi mentari dikala pagi hari.
"Milad 50 tahun LAMR ini mari kita bangkit, bersama–sama membangun negeri, dan menjadikan milad ini sebagai momentum melawan pandemi Covid–19. Semoga LAMR tetap berjaya," kata Datuk Syahril menutup sambutannya.
Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Efendi, mengawali sambutannya dengan membacakan Gurindam 12, pasal 10 dan pasal 11.
"Dengan budaya kita bersama Melawan corona. Adat dan budaya juga lah yang dapat menuntun masyarakat dalam menghadapi kondisi new normal sehingga mengikuti anjuran ini," ungkap Agung.
Polda Riau, kata Agung, menjadi bagian dari adat agar bumi Melayu ini aman, damai, dan maju. "Kewajiban kami menjaga keamanan," katanya.
Wakil Gubernur Riau Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Nasution, dalam sambutannya pada helat
virtual setengah abad LAMR, sempat mengulas berdiri LAMR. Datuk Edy Nasution menceritakan, 50 tahun lalu, saat itu para tokoh Melayu Riau memberi nama lembaga ini dengan nama Lembaga Adat Masyarakat Riau namun dalam perkembangannya menjadi Lembaga Adat Melayu Riau.
"Menurut saya, yang menjadi roh berdirinya lembaga ini hingga menjadi LAMR adalah bagaimana membangkitkan batang terendam dalam menjaga marwah bersama yang menjadi indentitas diri Riau," ujar Datuk Edy Nasution.
Ketua Umum Majelis Kerapan Adat (MKA) Datuk Seri Al azhar, segendang dan sepenari dengan apa yang dikatakan Datuk Edy Nasution itu.
Dijelaskan Datuk Al azhar, membangkit batang terendam adalah kata yang dipilih para tokoh Melayu Riau ketika itu untuk mendirikan LAMR ini.
Maknanya, sebuah kekuatan atau intipati kebudayaan yang sudah bergerak ratusan tahun, dan pada hakikatnya adat yang tak lekang dan tidak lapuk ditelan oleh zaman.
"Tantangan ke depan bagi kita semuanya adalah memastikan budi bahasa dengan perkembangan zaman yang cukup luar biasa ini," ungkap Al azhar.
Saat menyampaikan petuah, Al azhar juga menyebutkan, dalam upaya melawan Covid–19 ini LAMR akan melounching "Jaga Kampung."
"Karenanya kami mohon bantuan dari Polri dan TNI untuk membantu dan berkerja sama dengan LAMR dalam menjaga kampung dari segala hal termasuklah dari Covid–19 ini," ucap Al azhar.
Dari rumah dinasnya, Gubernur Riau Datuk Seri Setia Amanah Drs H Syamsuar M.Si, menyebutkan, bahwa peran adat memuliakan manusia sebagai makhluk Allah. Karenanya adat bersendikan syarak, syarak bersendikan khitabullah.
"Adat tidak lagi menjadi isu lokal namun hal ini menjadi isu nasional, terutama dalam upaya mengangkat martabat manusia dalam kaitan mengetas kemiskinan," ucap Datuk Syamsuar.
Karenanya Datuk Syamsuar mengajak semua pihak, dengan adat dan budaya mari bersama–sama mengetas kemiskinan dengan memberdaya pemangku adat dalam upaya mengangkat perekonomian masyarakat Riau