![]() |
![]() |
|
Tren Aura Farming yang mendunia tampaknya terus berlanjut hingga iven puncak Pacu Jalur, Agustus mendatang di Tepian Narosa-Sungai Kuantan- Telukkuantan, Kuansing, Riau. Goyangan Anak Coki, sebutan buat bocah penari Pacu Jalur pun terus diperagakan banyak pihak. Termasuk di kantor polisi. Tak tanggung-tanggung, Kapolseknya langsung jadi Anak Coki, dan jajaran semangat ikut kayuah (mengayuh, mendayung,red).
Kali ini, tren Aura Farming diperagakan Kepolisian Sektor (Polsek) Lirik jajaran Polres Indragiri Hulu (Inhu). Kabupaten Inhu, terletak bersebelahan dengan Kabupaten Kuansing, tempat iven Pacu Jalur berlangsung setiap tahun sejak lebih seabad silam.
Bahkan, aksi tren aura farming pacu jalur yang dilaksanakan aparat kepolisian di Inhu tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Lirik, Iptu Endang Kusma Jaya SH sebagai penari jalur, atau Anak Coki (sebutan warga Kuansing,red).
Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar SIK MSI melalui Kapolsek Lirik, Iptu Endang Kusma Jaya SH mengatakan bahwa, ikut tren aura farming pacu jalur merasa terpanggil.
Karena salah satu budaya di Provinsi Riau yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi yakni pacu jalur sudah mendunia.
Bahkan, untuk menjaga dan merawat serta mempromosikan budaya pacu jalur tersebut, juga menjadi tugas kepolisian.
"Ikut tren aura farming pacu jalur, salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada di daerah ini," ucap Iptu Endang Kusma Jaya SH, Selasa (8/7/2025).
Kapolsek Lirik berharap, ikut tren aura farming pacu jalur hendaknya dapat memacu semangat generasi muda untuk ikut melestarikan budaya pacu jalur.
Karena, apabila generasi muda tidak ikut melestarikan budaya yang ada saat ini, tentunya lambat laun akan punah.
Selain itu, melalui generasi muda pula yang diharapkan selalu aktif mempromosikan budaya pacu jalur dengan media sosialnya.
"Mari sama-sama kita lestarikan budaya pacu jalur hingga ke anak cucu," harapnya.