Polres kep. Meranti Mengamankan Pawai Sembayang Dewa ( cue lak ) di Selatpanjang

Polres kep. Meranti Mengamankan Pawai Sembayang Dewa ( cue lak ) di Selatpanjang


Kamis 02 Februari 2017 11:57:43 WIB
Tbnews Polda Riau - Polres Kepulauan Meranti mengamankan kegiatan Sembahyang Dewa (Cue Lak Cho She Kong)  atau hari keenam Tahun Baru Imlek 2.568 dengan ritual pawai keliling kota Selatpanjang, Kamis (02/02/2017). Pawai ini digelar untuk memperingati hari ulang tahun Dewa Ching Cui Choo She.

Kegiatan ini dibuka sekitar pukul 07.00 wib dan akan berlangsung hingga malam, dan sebanyak 30 personil Polres Kep. Meranti dalam pengamanan di simpang simpang jalan agar tidak mengganggu masyarakat yang lain.

Pengamanan ini dikomando oleh Kapolres Kep. Meranti AKBP Barliansyah SIK, Wakapolres Kep. Meranti Kompol Dr. Wawan S.H M.H, Kapolsek Tebing Tinggi AKP Syafril SH, Paur Subbag Dal Ops Ipda  Rudi Artono Sitinjak, Paur Subbag Humas Polres Kep. Meranti Iptu Djonni Rekmamora, Kanit Turjawali Sat Lantas Ipda Raden Surtika M, Kanit Reskrim Polsek Tebing Tinggi Iptu Darmanto SH, Kanit II Sat Intelkam Polres Kep. Meranti Ipda Beni Adil Saputra, Kasi Propam Polres     Kep. Meranti Ipda Ricky Marzuki SH

Ribuan warga sudah memenuhi seluruh jalan di Selatpanjang diperkirakan sekitar 10.000 warga tionghoa turun ke jalan dengan atribut Dewa.Cue Lak merupakan puncak perayaan Imlek, petasan beraneka jenis turut memeriahkan jalannya pawai arak-arakan keliling kota Selatpanjang

Rute kegiatan ini dimulai dari  Vihara Sejahtera sakti Jalan Ahmad  Yani menuju Jalan Tebing Tinggi dan jalan lainnya seperti Jalan Jawi Jawi, Jalan Sulawesi, Jalan Pangaram, Jalan Tanjung Harapan, Jalan Diponegoro, Jalan Balnglas Jalan Teladan, Jalan Rintis, Jalan Alah Air, Jalan Imam Bonjol, Jalan Ibrahim, Jalan Sempurna Jalan Terubuk, Jalan Merdeka Ujung dan kembali ke Jalan Ahmad Yani Vihara Sejahtera Sakti.

Arak-arakan keliling kota ini menurut warga tionghoa akan diselingi dengan acara penyembahan yang dilakukan oleh para dewa yang menjelma kedalam tubuh manusia atau Tangkie. Warga yang dirasuki oleh para dewa ini tidak dipilih oleh panitia atau pihak yayasan vihara, melainkan langsung dipilih oleh Budha. Sebelum acara arak-arakan,  pada malam harinya warga dihibur dengan petasan untuk menyambut kelahiran Dewa Ching Cui Choo She.
Scroll to top