"Bagi saya tidak ada toleransi, sikat itu narkoba. Jadi jangan main-main, apalagi penyelundup di Riau. Kita sikat," kata Zulkarnain usai pisah sambut di SPN Pekanbaru, Sabtu kemarin.

Zulkarnain dilantik sebagai Kapolda Riau tanggal 30 September 2016 lalu menggantikan Brigjen Supriyanto. Sesuai instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian, kepolisian tidak akan menolerir pengedar, bandar maupun penyelundup narkoba.

Dikatakan, upaya bersih-bersih Riau dari narkoba akan dimulai dari internal, yakni dengan memperketat pengawasan di jajarannya. Pengawasan tersebut akan melibatkan Inspektorat Pengawasan Daerah dan Profesi Pengamanan Polda Riau. Sedangkan untuk pemberantasan narkoba di luar jajaran, akan melibatkan Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau untuk menguatkan peran Ditres Narkoba Polda Riau.  

Penyelundupan narkoba di provinsi kaya akan minyak tersebut bisa dibilang cukup marak. Riau berada di tengah Pulau Sumatera dan berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional serta garis pantai yang panjang membuat sangat rentan akan penyelundupan termasuk narkoba.

Beberapa kali, Polda Riau dan BNN berhasil mengungkap upaya penyelundupan narkoba dengan barang bukti puluhan kilogram sabu dan ribuan ekstasi. Namun seolah tidak jera narkoba masih saja terus beredar yang tentu saja mengancam generasi penerus bangsa. (eda)