|
TribratanewsRiau. Bocah
umur 11 tahun, korban kekerasan yang diduga dilakukan JH alias Irwan (Bapak
angkatnya, red) mengalami trauma. Ia takut pulang karena berfikir kalau pelaku
akan memukulnya lagi. Sementara Irwan sudah ditahan di Polsek Tenayan Raya,
Pekanbaru - Riau.
Sebagaimana diberitakan oleh RiauRed1 com , Korban pun
dirawat di ruang khusus RS Bhayangkara Polda Riau Jalan Kartini, Pekanbaru. Ia
menderita patah tulang rusuk, lebam pada wajah dan luka bakar bekas ditempeli
sendok panas serta luka akibat kekerasan tumpul lainnya dihampir sekujur tubuh.
“Nggak mau pulang, takut. Nanti dipukuli lagi tutur Malang dengan suara lirih di ruang perawatan RS Bhayangkara.
Ia menceritakan kalau dirinya kerap dipukuli, mulai dengan
tangan kosong hingga menggunakan benda-benda tumpul. Makan sehari-hari diberi
nasi pakai garam saja. Menurut kepolisian, dugaan kekerasan tersebut sudah
terjadi sejak Januari 2019 lalu.
Kini Irwan sudah ditahan di Mapolsek Tenayan Raya. Belum
diketahui pasti pemicu Irwan hingga tega mengasari bocah berusia 11 tahun
tersebut. Namun dugaannya, korban dipukuli oleh pelaku lantaran nakal.
Kini kondisi Malang berangsur pulih. RS Bhayangkara
memperkirakan, proses penyembuhan bisa memakan wakti hingga 2 sampai 3 pekan.
"Tergantung kondisinya," terang Kasubbid Dokpol Yanmed Biddokes Polda
Riau Kompol Supriyanto.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi lainnya,
diantaranya Dinas Sosial hingga bidang psikologi Polda Riau, untuk memulihkan
psikologi korban yang pastinya terganggu akibat peristiwa yang dialaminya.
Diberitakan sebelumnya, Malang ditemukan dalam kondisi
terluka dan tak berdaya di dekat kandang ayam warga, Jalan Sawo Mati Kecamatan
Tenayan Raya Pekanbaru, Selasa kemarin. Di dekat kandang ayam itu ia menumpang
tinggal dengan Irwan.
Sementara kedua orangtua korban berada di Duri. Adapun
terduga pelaku ini, berteman dengan ayah Malang, sehingga korban dititipkan
kepada Irwan.