![]() |
![]() |
|
![]() |
Terpopuler | + |
Tribratanewsriau. Anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul, mendesak Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, supaya membuktikan pengakuan terpidana mati kasus narkoba, alm. Freddy Budiman, yang sudah menghebohkan publik baru-baru ini.Ruhut menilai, informasi semacam itu bisa memperkeruh stabilitas negara. "Ya ditindak, Haris nggak usah banyak ngomong. Buktikan," tegas Ruhut, Sabtu (30/07/2016)Bahkan Ruhut malah curiga pengakuan
Tribratanewsriau. Pansus Lahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau akan meminta klarifikasi dari Yayasan Riau Madani terkait gugatannya di PN Rengat yang menyeret nama Wakil Bupati Kuansing."Indikasi keterlibatan oknum pejabat dalam mengelola Hutan Lindung Bukit Betabuh (HLBB) dan HPT Batang Lipai Siabu sudah menjadi fokus Pansus Lahan," ujar Ketua Pansus Lahan, Andi Nurbai yang juga Ketua Komisi C DPRD Kuansing, Sabtu (30/7/2016) siang di
Tribratanewsriau. Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat dihebohkan dengan adanya tulisan dari Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar, soal pertemuannya dengan terpidana mati Freddy Budiman pada 2014 lalu.Dalam tulisan tersebut, Freddy mengungkap adanya setoran sejumlah uang pada oknum polisi, BNN, dan TNI dan pejabat Lapas. Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan telah mengutus Boy Rafli Amar guna menanyakan langsung ke
Tribratanewsriau. NH pemuda 21 tahun ini tiba-tiba dihentikan petugas di Jalan Lintas Timur KM 36, Kelurahan Seikijang, Kecamatan Bandar Seikijang, Pelalawan, Riau, saat mengendarai sepeda motornya, Sabtu (30/6/2016).Pasalnya, warga Desa Kiyap Jaya, Bandar Seikijang ini dicurigai membawa narkoba golongan satu jenis sabu-sabu. NH dihentikan petugas dalam perjalanan Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci."Saat dihentikan dan dilakukan penggeledahan ditemukan sabu-sabu di saku celananya," ungkap
Tribratanewsriau. Muhammad Ardiansyah, seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta digelandang ke Mapolsek Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan. Mahasiswa berusia 25 tahun ini sempat mengaku sebagai anggota intel kepolisian berpangkat perwira. Namun belakangan diketahui ia adalah polisi gadungan.Kedok Ardiansyah terbongkar saat ia diadukan ke Polsek Panakukang karena ulahnya yang dinilai sangat meresahkan. Selain mengaku sebagai anggota intel Mabes Polri, ia juga sering menginap di kamar sewaan